Jumat, 23 September 2016

legenda goa putri



Bila anda mendengar kata Goa, kesan sempit dan gelaplah pastinya yang terlintas difikiran kita. Goa sering diasumsikan sebagai tempat yang mengerikan dan terkesan mistik. Namun, tidak begitu adanya dengan Goa Putri ini.

Goa Putri merupakan Goa yang terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semindang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Baturaja, Sumatera Selatan. Goa ini terletak sekitar satu kilometer yang menghubungkan Baturaja dan Muara Enim. Goa Putri ini menjadi salah satu ikon objek wisata yang diminati oleh para wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Goa Putri mampu menciptakan keindahan dan nilai sejarah yang tidak boleh untuk dilewati. Goa ini memiliki kedalaman yang diperkirakan mencapai sekitar 150 meter, ketinggian sekitar 20 meter dan lebar 20-30 meter. Di Goa ini juga mengalir Sungai Sumuhun yang menurut ceritanya apabila kita mandi atau mencuci muka di aliran sungai ini, semua keinginan dapat terwujud.

Menurut Legenda, jaman dahulu kala hiduplah seorang putri yang bernama Dayang Merindu, selir dari Prabu Amir Rasyid, Penguasa Kerajaan Ogan. Suatu pagi, sang Putri mandi di muara sungai Sumuhun dan pada saat mandi, lewatlah seorang pengembara bernama Serunting Sakti ingin sekali menyapa putri yang berparas cantik itu, tapi kehadirannya tidak diperhatikan Putri Dayang Merindu. Serunting Sakti gusar, dia pun berujar, “Sombong nian putri ini, diam seperti batu.” Belum kering ludahnya, Putri Dayang Merindu menjadi batu. Serunting Sakti kemudian pergi ke desa tempat tinggal Putri Dayang Merindu dan keluarganya. Dilihatnya sepi, Serunting Sakti berujar, “Sepi desa ini seperti goa sepi.” Desa itu pun menjadi goa batu.

Dari pintu masuk, kita diharuskan mengetuk dinding Goa sebanyak 3x yang menandakan salam untuk para leluhur. Di dalam Goa kita disajikan dengan pemandangan stalaktit dan stalagmit. Stalaktit merupakan kalsium karbonat yang menggantung dan membeku di langit-langit Goa. Sedangkan Stalagmit adalah bebatuan yang berbentuk kerucut es yang menghadap keatas dapat ditemukan di lantai Goa. Stalaktit dan stalagmit ini disajikan begitu indah karena pantulan beberapa lampu berwarni-warni. Gemercik aliran sungai Sumuhun pun ikut mengiri perjalanan kita selama berjelajah di Goa Putri ini.

Apabila diperhatikan, bentuk dari beberapa batu yang berada di Goa Putri ini bukan seperti batu biasa. Namun ada yang berbentuk manusia, harimau, singgasana raja bahkan panggung. seorang Guide akan menjelaskan dan memberitahu sejarah yang ada di seluruh Goa Putri ini. Para pengunjung juga bebas mengabadikan moment selama berada di Goa Putri ini. Keunikan dari Goa ini adalah, wisatawan tidak akan masuk dan keluar pada jalan yang sama.
Karena lokasi di Goa Putri ini sangat jarang dijumpai penjual makanan dan minuman. Maka para wisatawan dianjurkan untuk membawa makanan dan minuman sendiri. Biaya untuk masuk ke Goa Putri ini Rp 5.000,- perorang dan kendaraan Rp 10.000,-.

Akses menuju Goa Putri ini dapat ditempuh dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, Anda dapat menyewa mobil ke Goa Putri, sekitar 230 kilometer jauhnya. Jika Anda ingin menggunakan angkutan umum, Anda dapat mengambil bus ke Baturaja dari stasiun bus Palembang. Dari Baturaja ke Goa Putri, tersedia beberapa bentuk transportasi umum, rute yang tersedia adalah Baturaja – Muara Enim. Angkutan umum di Sumatera Selatan biasanya beroperasi pada saat pasar di kota sangat padat.
Lokasi Goa Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar